Oleh
: Usman Nur Hamzah
Sesuai
dengan tujuan dari terbentuknya departemen pemuda dan olahraga ini,
memfasilitasi berbagai kegiatan olahraga yang merupakan implementasi semangat
kepemudaan baik dalam lingkup internal kampus dan eksternal kampus merupakan
landasan bagi saya untuk merancang apa yang akan saya lakukan dalam depatemen
ini. Jika terpilih sebagai staff Depora, tentunya saya akan berusaha
mengimplementasikan apa yang menjadi kebijakan Menteri Pora dengan baik serta
memberikan usulan-usulan yang diperlukan agar tercapainya tujuan departemen
ini. Sebagai gambaran, Depora kedepan harus lebih fokus dan mempunyai tujuan
utama pada prestasi. Dimulai dengan merangkul semua UKM olahraga yanga ada, menjalin
hunbungan yang baik sangatlah diperlukan sehingga tercipta koordinasi baik pula
antara Depora dan UKM olahraga. Dari sanalah kita akan memfasilitasi setiap
atlet dari setiap UKM untuk dapat berlaga dan berprestasi diluar STAN. Sebagai
contoh, kita bisa menjalin koordinasi dengan UKM silat Perisai Diri STAN,
memberikan dukungan dan membuka link keluar agar para atlet bisa ikut kejuaraan
silat daerah. Demikian juga dengan Karate, Aikido, Merpati putih dan yang
lainnya, seharusnya Depora bisa memaksimalkan potensi-potensi ini untuk menciptakan
prestasi yg dapat mengharumkan nama STAN. Pengalaman yang sya dapat di UKM PD
STAN adalah fakta yang terjadi selama ini adalah kita hanya diberikan uang, dan
dibiarkan jalan sendiri, tidak ada koordinasi yang serius dengan Depora untuk
UKM-UKM semacam ini. Memberikan fasilitas berupa pendampingan, membukakan link
keluar untuk ikut serta ke kejuaraan daerah atau tigkat nasional adalah suatu
kewajiban dari Depora. Hal ini berlaku untuk semua UKM olahraga yang ada di STAN
secara adil. Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan para atlet yang akan ikut
kejuaran dengan cara menjadwalkan Training Center secara berkala dan
terkoordinir pada waktu menjelang perlombaan, membentuk kapten dari setiap
cabor sebagai penanggung jawab penyelenggaraan TC ini akan memudahkan dalam
koordinasi dan jika dimungkinkan kita bisa melibatkan pelatih professional
dalam kegiatan TC ini. Dengan demikian atlet kita akan lebih siap dan memiliki
peluang lebih besar untuk mencetak prestasi.
Kita
juga harus mengevaluasi program-program Depora Tahun lalu, melanjutkan yang
sudah terbukti baik dan melakukan koreksi, menganalisis hambatan-hambatan yang
terjadi dalam kepengurusan tahun lalu sehingga kita mempunyai landasan yang
kokoh dalam menjalankan kepengurusan tahun ini. Paradigma yang terbentuk dipikiran
saya selama ini adalah Depora BEM kurang serius dalam menggarap kegiatan
olahraga internal STAN, acara yang dibentuk cenderung sepi peminat dan penonton
dan tidak dikenal. Menurut saya kegitan olahraga lingkup kampus yang lebih
dikenal adalah turnamen futsal antar spesialisasi TFC yang diadakan oleh FOKMA
anggaran yang seharusnya diselenggarakan oleh Depora BEM. Maka dari itu, kita
juga harus imbang antara kegiatan internal dan eksternal. Saya mengusulkan
dibuat kompetisi Badminton antar spesialisasi di STAN, karena jenis olahraga
ini meupakan olahraga yang paling populer setelah futsal, dengan melibatkan
seluruh spesialisasi, termasuk BC dan pihak Sekretariat. Kita bisa mangadopsi
konsep Thomas dan Uber Cup untuk format kompetisinya. Dengan mengambil lokasi
di Gd G STAN, akan banyak menarik massa untuk menonton dan saya yakin ini akan
menjadi salah satu even besar dan bahkan menjadi even terbaik jika digarap
dengan serius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar